Latest Posts

Tips Terbang Selama Kehamilan

credit to pinterest

Selama masa kehamilan, saya sudah melakukan beberapa kali perjalanan udara domestik. Yang namanya lagi hamil pasti lebih was-was dong ya apalagi menggunakan transportasi udara, dan maskapai udara biasanya mempunyai beberapa aturan untuk wanita hamil yang ingin melakukan penerbangan. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin tiap orang akan merasakan pengalaman yang berbeda. Tapi semoga membantu persiapan dan perjalanannya jadi nyaman

1. Lakukan Pemeriksaan
Berapapun usia kandungan, tetap lakukan pemeriksaan. Beritahu dokter karna akan melakukan penerbangan, biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal terkait penerbangan, seperti akan kemana, apakah ada transit atau tidak, dst. Jika kondisi ibu dan janin normal, tidak ada alasan dokter tidak membolehkan penerbangan. Tapi jika diperlukan, dokter akan memberikan beberapa resep obat seperti penguat janin dan vitamin, saya pernah melakukan penerbangan ketika usia kandungan 5w dan dokter memberikan resep obat tersebut.

2. Minta Surat Keterangan Sehat
Biasanya dokter akan memberikan surat keterangan sehat yang berisi data ibu, usia kandungan dan beberapa riwayat kehamilan. Jika tidak diberikan coba diminta hehe, tapi pengalaman saya pada saat penerbangan di usia kehamilan trimester awal saya tidak meminta surat ini, karena saya merasa sehat dan perut juga belum membesar jadinya pihak maskapai gak akan nanyain juga kan hehe

3. Ketahui Peraturan Maskapai Penerbangan
Setiap maskapai penerbangan biasanya memiliki peraturan masing-masing, pengalaman saya sih menggunakan maskapai si burung dan si singa, rada ribet si singa dan pastinya lebih safety menggunakan si burung hehe. Kalau di maskapai "burung" ibu hamil dan membawa infant or toddler less than 2y biasanya diberikan seat dibagian lorong paling kanan, kata pramugarinya lebih safety disitu sih, ini pun saya tau karna pramugarinya ngomel kenapa bumil diletakin di sembrangan seat. Tapi kalau di maskapai singa sih random ya sama aja sama penumpang yang lain. Jadi ada beberapa yang pasti sama sih, seperti :
Maskapai akan meminta surat keterangan sehat, pihak maskapai akan melihat surat ini dan meminta salinan copy nya.
Ibu akan mengisi dan menyetujui surat peraturan terbang dari maskapai, ibu juga harus menandatangani surat yang berisi bahwa ibu dalam keadaan sehat dan surat dokter tersebut benar adanya, dan beberapa rules lagi yang sebenarnya saya juga males bacanya hehe, tapi semuanya buat kebaikan ibu dan maskapai sih intinya.
Surat berlaku maksimal 7 hari dari tanggal surat diterbitkan, jujur rules yang ini saya gak tau, keberangkatan saya sudah 10 hari dari surat diterbitkan, alhasil saya dibawa untuk periksa lagi. Di bandara itu ada tempat pemeriksaan kesehatan gitu dan ada bidannya juga, diperiksa tensi, cek perut dan bla bla bla, setelah bidan memutuskan emang saya belum waktunya lahir (yaeyalahhh) baru pihak maskapai mempersilahkan saya naik ke pesawat. Mana tempatnya jauh pula dari gate huhhh
Maksimal terbang di usia kehamilan 28w, pihak maskapainya cerita sebenernya itu maksimal di 30w pregnant, tapi seminggu sebelum saya terbang ada penumpang yang hamil tapi gak ngelapor ke pihak maskapai dan ternyata lahiran di pesawat Medan to Batam, semenjak itu peraturannya jadi diubah.

4. Gunakan Pakaian yang Nyaman and Sneakers
Sebenarnya mau kemanapun, mau ngapain-pun harus tetep pakai pakaian yang nyaman kan ya, cumaaa biasanya bumil kan gerahan ya, lebih baik pakai pakaian yang lebih nyerap keringat, adem dan gak ribet, kebayang apa naik turun tangga trus jalan dilorong-lorong pesawat pakai pakaian ribet, mana mikirin perut yang gede lagi aduhhhh lelah hayati. Sneakers is a good choice, of course.


5. Bawa Neck Pillow
it's a must have item for me! Kalau lagi hamil itu semua encok rasanya, pinggang pegel, punggung sakit, duduk sana salah sini salah, se-enggaknya yang empuk-empuk bisa ngurangin sedikit nyeri dan bikin nyaman.

6. Gunakan Antrian Khusus Ibu Hamil
Di bandara biasanya tersedia antrian khusus ibu hamil dan lansia. Ibu hamil kan ga tahan ya berdiri terlalu lama, antrian ini lah solusinya, biasanya yang ngantri gak habis jari buat ngitungnya sih hehe. Oiya, yang kawatir menggunakan mesin detektor juga bisa memberitahu ke petugas agar diperiksa dengan cara yang lain saja. Sebenarnya mesin detektor dan tongkat detektor itu aman untuk janin, karena sinar radiasi yang dipakai oleh pintu detektor lebih rendah dari radiasi yang dipakai untuk mesin ronsen di rumah sakit.

7. Bawa Riwayat Medis (ex:hasil pemeriksaan usg rutin) dan Obat-obatan
Mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama penerbangan, dan walaupun terjadi pihak maskapai dapat melakukan pertolongan pertama sesuai rekam medis.

8. Jangan Pergi Sendirian
Jangan pernah melakukan perjalanan dengan pesawat sendirian selama masa kehamilan. Lebih baik pergi dengan orang terdekat karena bisa menjaga kondisi jika terjadi hal yang tidak terduga selama dalam penerbangan. 

9. Gunakan Masker, Bawa Alas Toilet dan Kompres
Bandara itu tempat bertemu banyak orang yang berpegian ke banyak daerah, jadi otomatis virus sangat sangat banyak dan tentu saja berbahaya untuk janin, untuk meminimalisirnya gunakanlah selalu masker apalagi jika dirasa badan kurang fit. Alas toilet juga sangat sangat sangat perlu, ibu hamil itu selama 5 menit bisa 5 kali juga bolak balik toiletkan ya. Dan kompresan baik digunakan kalau melakukan perjalanan yang lama, karna kaki pasti bengkak dan bikin gak nyaman.


Semoga tipsnya dapat membantu ya, sebenarnya melakukan perjalan udara selama kehamilan itu aman asal jangan lupa konsultasi terlebih dahulu ke dokter dan mempersiapkan segalanya supaya perjalanan merasa nyaman. Now get on that plane because you deserve to go on vacation and get a little fun time before the baby comes! 

Pregnancy: Karna Ini Kehamilan Petamaku


Setelah 4 bulan pernikahan dan beratus-ratus pertanyaan dari kerabat, akhirnya saya dan suami diberi amanah oleh Allah SWT. Awal cerita, saya sudah eneg ngeliat garis 1 setiap kali testpack dan selalu nangis ke suami, saya stress, iya stress dengan pertanyaan orang-orang, 'udah isi belum?', 'kok belum juga?', sampai ada yang ngebilang saya gak subur duh tega banget padahal kami baru 4 bulan menikah. Dan entah kenapa suami anteng aja kalau saya ngadu, palingan juga bilang 'belum rejeki kita sabar aja, berdua dulu lah kita puas-puasin', emang bener sih ya tapi stres juga apalagi kalau pertanyaan datangnya dari keluarga terdekat.

Setelah hamil alhamdulillah gak ada kendala yang berarti, eh sedikit cerita sewaktu trimester pertama. Di kehamilan usia 5 minggu, saya melakukan pemeriksaan kembali karna dari perjalanan Sibolga - Pekanbaru, kaget banget ternyata hasil USG gak menunjukkan adanya janin, auto panik trus sedih, tapi udah pasrah sama Allah dan alhamdulillah ternyata masih rejeki saya dan suami. 

Setelah konsul ke ahli kandungan, ternyata dalam beberpa kasus janin usia less than 8w itu gak kelihatan di pemeriksaan USG, dan itu normal, kalau udah diatas 8w masih gak kelihatan bisa jadi itu hamil diluar rahim dan harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ada saran dari beberapa temen, katanya sebelum USG banyakin minum biar kandung kemihnya berisi penuh dan rahim otomatis lebih kedorong ke bagian perut, jadi lebih keliahatan kalau dilakukan USG.

Di trimester awal lumayan menguras tenaga sih ya, emang rada mual, ga bisa nyium bau masakan, ga bisa nyium nasi yang lagi dimasak, bahkan nasi yang di rice cooker itu kecium banget bau nya, kalau lagi di jalan trus lewat warung makanan pasti langsung hoek hoek. Jadinya di awal trimester sama sekali gak pernah masak, selalu beli makanan jadi diluaran. Pernah suatu hari saya bosen banget sama makanan yang dibeli jadinya ga mau makan, trus suami inisiatif masakin dadar telor, bukannya saya seneng malah ngomel trus nangis-nangis karna mual banget huhuhu iya se-lebay itu. Rumah udah gak keurus, suami berangkat kerja yaa berangkattt, pulang ya pulangg, saya nya udah gak tau lagi karna molorrr mulu, mata ini gak bisa dikondisiin, lengah dikit langsung tidur, kenyang dikit langsung ngantuk, kadang saya itu udah bosen tidur tapi ya ketiduran juga hahaha.

Masuk di trimester 2 dan 3, keadaan udah stabil, udah berasa gak hamil, semua bisa dihajar, ke pasar hayukk kemana hayukk ngapain hayukk, rasanya saya bisa naik flying fox deh tapi ga mungkin yaa. Udah bisa masak, rumah udah keurus, suami udah keurus lagi hahaha.

Total naik berat badan diangka 14kg, dari 58 jadi 72kg, yassalamm, yaudahlah disyukuri aja. Yang paling saya sesali itu, gak gunain krim anti strechmark dari awal kehamilan. Dari awal hamil sampai usia kandungan 35w itu perutku masih mulus kaya pantat bayi, diatas 35w duaaarrrr muncul semua petir-petir tatto permanen, kata orang-orang sih woles ajaa anggap kenang-kenangan hamil, wagelahhh siapa yang rela ya kan huhuhu

Alhamdulillah masa kehamilan gak ada gangguan yang berarti, cuma di kehamilan sekitar 28w saya harus pulang ke Pekanbaru, karna memang rencana awal lahiran di Pekanbaru, biar gampang ada orang tua yang bantuin. Disitu sedih banget karna harus pisah dengan suami, sewaktu hamil memang rasanya pengen deket terus dengan suami, tapi kalau udah deket juga kadang sebel trus dipendem sendirian jadi badmood trus nangis ga jelas, hormon kehamilan emang gak main-main ternyata haha

Udang Campur Asam Manis


Bahan :
200gr udang
Tempe, potong kotak
Tahu, potong kotak
5 biji cabe merah
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
2 sdm saus sambal
2 sdm saus tomat
1 sdm kecap manis
1/2 sdt garam
minyak goreng secukupnya
100 cc air

Cara Membuat :
1. Haluskan cabe merah dan bawang, lalu goreng tahu dan tempe sampai matang.
2. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga wangi, masukkan saus sambal, saus tomat dan kecap lalu tuangkan air. Setelah air mendidih masukkan udang, beri garam dan koreksi rasa, biarkan sampai air agak mengental lalu masukkan tahu dan tempe. Masak sebentar lalu angkat dan siap dihidangkan.

Selamat mencoba 💕💕


Kerapu Asam Pedas


Weekend yang lalu suami pergi mancing ke laut, pulang-pulang bawa ikan yang lumayan buat dimakan berdua 😋 , lagi kepingin banget yang pedesssss dan asem biar seger dicuaca yang "lumayan" panas makanya kepikiran buat asem pedas ini. 

Gak nyangka rasanya seger banget sesuai keinginan padahal bahannya cuma dikira-kira 😊. Asem, pedas, trus ada aroma-aroma daun kunyit yang nambah nafsu makan, bikinnya juga gampangg 😉
 
Bahan I :
2 ekor ikan Ikerapu ukuran sedang
1 sdm asam jawa, larutkan menggunakan 3 sdm air

Bahan II :
2 butir kemiri
2 siung bawang putih
6 siung bawang merah
5 buah cabai merah
10 buah cabai rawit

Bahan III:
6 ekor udang ukuran kecil (pengganti penyedap rasa)
1 buah tomat, belah menjadi 4 bagian
1 cm jahe, memarkan
1 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun kunyit/kunir, iris
secukupnya garam
1 batang sereh, memarkan
2 sdm minyak goreng
Air matang secukupnya


Cara membuat :
1. Campurkan bahan I, sisihkan kurang lebih 30 menit. Pilihan optional ikannya bisa digoreng setengah mateng dulu, saya lebih suka yang gak digoreng sih biar bumbunya lebih berasa ke daging ikannya.
2. Giling sampai halus bahan II.
3. Tumis bahan II yang telah dihaluskan hingga wangi, masukkan jahe lengkuas dan sereh. Setelah wangi masukkan air, lalu udang dan daun kunyit. Setelah air mendidih dan udang berubah warna menjadi orange, masukkan ikan yang sudah direndam air asem jawa, tunggu hingga matang. Terakhir masukkan potongan tomat, masak sebentar, angkat, hidangkan.



Wedding Diary : Prewedding

 Lokasi : Taman Kota Pekanbaru
By-thee-wayyy saya sudah melangsungkan pernikahan hampir 2 bulan yang lalu dan baru bisa ngelanjutin postingan setelah ribet beberes wedding dan pindah kota juga kan ngikut suami (ehemm udah suami). Ok back to topic..

Dari dulu emang udah ngayal banget kalau mau wedding harus ada prewedding dulu, yang sederhana aja, gak mau ribet pakai gaun panjang dan tuksedo/jas atau harus keluar kota. Cuma pengen moment nya apalagi saya dan suami pasangan yang jaranggggg banget foto berdua, jadi koleksi foto kami berdua dikit banget, asal kemana ntar kalau udah pulang baru keinget "kenapa tadi gak foto yaa".

Alhamdulillah dapat suami yang nurut ajaa apa kemauan istri, suami iya-in aja konsep prewed yang simple gini. Dan Alhamdulillah-nya lagi punya sahabat yang bisa bantuinnnn, jadi sesi pemotretannya gak malu-malu, malu juga sih dikit kalau disuruh pose nya yang agak eheemm, make up juga sama sahabat dari orok yang memang profesinya MUA, jadi udah percaya banget hasilnya gak ngecewain.

Setelah suami (waktu itu masih calon) dapet cuti barulah saya ngajuin cuti karna emang semua urusan dipepetin harus selesai dalam seminggu, mulai dari fitting baju, screening, persiapan buat prewed, dan prewedding itu harus selesai dalam seminggu!! Inget banget saya ngajuin cutinya takut  karna memang temen kantor pada banyak yang belum tau saya akan menikah.

Prewedding cuma dilakuin dalam 1 hari bagus gak bagus terima aja deh, Alhamdulillah hasilnya puass banget kesan sederhananya dapett, terbayarkan keringat dan capeknya foto di siang-bolong-berdiri-di-tengah-jalan-panasnya-Pekanbaruuuu, buat flashback aja bikin merinding gimana bisa ya kami tahan sepanas gitu harus senyum bahagia tanpa ada bebann.

Foto outdoor memang nguras tenaga banget dah panas-panasan, ganti pakaian di mobil, muka minyakan, keringat berasa air terjun dibadan, diliat-liatin orang hahaha tapiii hasilnya bagus banget apalagi buat saya dan suami yang gak pandai pose bakalan ketolong sama backgroundnya kan yahh :D Jadi stock foto banyak banget sekarang sampai bingung mau nge-posting yang mana.

Photographer by Raynzi
MUA by Febrina Eka Putri
Retouch photo by Me
Black and White Dress by Me (iya jahit sendiriii, gatau kenapa niat bangett saya nya)
 Lokasi : Danau Buatan, Rumbai-Pekanbaru
 Lokasi : Danau Buatan, Rumbai-Pekanbaru
 Lokasi : Bangku Warna Danau Buatan, Rumbai-Pekanbaru
 Lokasi : Ilalang sebelah Koki Sunda Sudirman, Pekanbaru
 Lokasi : Jalan ke Bangku Warna Danau Buatan, Rumbai-Pekanbaru
 Lokasi : Ilalang sebelah Koki Sunda Sudirman, Pekanbaru
Lokasi : Bangku Warna Danau Buatan, Rumbai-Pekanbaru

Special Thank you for team ❤